Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

DS015-TUDUHAN SYIRIK LEBIH BERBAHAYA DARIPADA TUDUHAN KAFIR

9 Fenruari 2018 Sebagaimana Islam memberikan batasan bahwa barangsiapa yang lisannya mengakui kalimat Tauhid maka ia adalah muslim dan tidak boleh dituduh sebaliknya. Mengakui tauhid, artinya ia mengakui bahwa Allah adalah Pencipta yang layak disembah dan tidak ada selain-Nya. Sedangkan orang yang menganggap adanya sekutu kekuatan yang independent dan tuhan selain Allah maka ia disebut musyrik. Memang, dari sudut pandang fiqih, mungkin saja kita menganggap seseorang yang mengucapkan kalimat tauhid adalah kafir karena ia mengingkari ' dharuriya t' (hal-hal asas) dalam agama seperti wajibnya shalat dan sebagainya dimana (keingkaran itu) itu bukan dikarenakan kebodohan atau syubhat. Itu setelah kita tahu dan memiliki bukti akan hal itu. Sebelum ada bukti yang kuat maka kita tidak berhak melakukan takfir kepada orang lain. Demikian juga dengan predikat musyrik yang sering disematkan kepada sekelompok orang yang melakukan ziarah kubur, tahlil dan sebagainya. Tuduhan syirik...

DS014-TERORIS BUKAN ISLAM

8 Februari 2018 Sesungguhnya hakikat muslim yang diwujudkan dengan pengucapan dua kalimat syahadat merupakan hakikat yang tidak dipungkiri bahkan oleh seorang muslim yang masih sederhana pengetahuannya. Berangkat dari hakikat itu maka peta keagamaan di dunia terbagi menjadi dua bagian yaitu negeri muslim dan negeri non muslim. Akan tetapi sejak kemunculan gerakan kelompok muda Wahabi yang kemudian sering disebut Salafi maka terjadi perubahan besar dalam pemetaan dunia berdasarkan agama yaitu dibagi menjadi negeri muslim dan negeri musyrik, dimana negeri musyrik mencakup negeri kafir dan negeri non kafir yang mereka anggap musyrik meskipun jumlah kaum musliminnya banyak. Sedang negeri muslim pastilahh negeri yang diwakili oleh keberadaan mereka atau mendukung gerakan mereka. Sebagai contoh misalnya Mesir yang merupakan negeri muslim tertua di dunia akan dianggap sebagai Negara musyrik. Demikian juga dengan Iraq atau negeri-negeri lain yang menyimpan peninggalan sejarah b...

DS013-CARA BERFIKIR MULIA

7 Februari 2018 Manusia merupakan makhluk yang dianugerahi oleh Allah fasilitas akal yang berfungsi untuk melakukan proses berfikir demi menemukan solusi bagi masalah yang dihadapi. Dengan akal itu, manusia mebedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Hal ini dibuktikan dengan banyak bermunculan pemikiran-pemikian inovatif yang mewarnai dunia ini. Sesungguhnya setiap potensi memerlukan tekhnis yang tepat agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, karena tekhnis berfikir yang salah akan menjerumuskanya ke lembah kesesatan dan penyesatan. Bukankah selama ini kita dapati kenyataan bahwa sebab dominan dari kekacauan, anarkisme, intoleransi yang marak belakangan ini adalah kesalahan dalam berfikir. Sejatinya, cara berfikir kita akan mempengaruhi langkah (follow up) yang kita ambil dalam menyelesaikan setiap masalah. Kali ini kita akan membahas cara berfikir kita dalam hal 'memberi' yang nantinya akan berpengaruh pada proses kit...

DS012-EMPAT DIMENSI PENTING MANUSIA

6 Februari 2018 Nafsu manusia memiliki banyak aspek dan dimensi yang sulit untuk diselami. Namun ada empat dimensi penting yang nantinya akan menentukan nilai manusia di mata Allah maupun di mata masyarakat, empat dimensi itu adalah: 1.Dimensi Nabatiyah (tumbuhan/tanaman), dimensi ini merupakan wujud manusia sebagai makhluk yang tumbuh secara fisik tanpa adanya 'iradah'/kehendak/keinginan. Secara insting, ia akan bertumbuh tanpa peduli terhadap akibat yang timbul dari pertumbuhannya, baik akibat baik maupun buruk. Ia tidak melakukan dosa namun tidak adanya sifat peduli kepada orang lain akan menyusahkan masyarakat. Lihatlah pohon yang tidak pernah punya niat mengotori halaman tetangga dengan daun-daun keringnya namun apa yang terjadi?. Tetangga merasa terganggu dan terbebani karena harus membersihkannya. 2. Dimensi Hayawaniyah (binatang), merupakan aspek manusia sebagai makhluk yang tumbuh dan memiliki 'iradah', akan tetapi setiap kehendaknya tidak berdas...

DS011-MAKNA SEBUAH KEKAGUMAN

5 Februari 2018 Saat anda berjalan menembus malam di sebuah jalan yang sulit dilalui karena penuh dengan lubang dan retakan di sana sini, saat itu anda akan sangat membutuhkan pancaran cahaya bulan untuk menerangi jalan yang anda lalui, sekaligus menjaga anda dari tergelincir ke dalam lubang-lubang itu. Jika sinar bulan telah membuai mata anda dengan keindahan dan keanggunannya, terutama saat purnama tiba, maka pandangan anda akan tertuju pada keindahannya hingga anda akan berada dalam buaian khayalan yang memberikan kenikmatan jiwa yang dalam. Namun, keindahan bulan itu seringkali membuat anda lupa daratan hingga tidak menyadari adanya lubang menganga di depan anda dan akhirnya anda tergelincir dan mengalami kerugian. Seperti itulah sirah (perjalanan hidup) Ahlul Bait as. yang tidak ubahnya bulan purnama yang bersinar indah dan menerangi jalan kehidupan yang kita lalui. Namun masih banyak diantara kita yang terbuai oleh keanggunan dan keindahan sirah nan suci itu dan hanya m...

DS010-ISTIQAMAHLAH HINGGA AKHIR

4 Februari 2018 Mengapa dalam shalat kita selalu mengulang-ulang kalimat ‘tunjukkanlah kepada kami shirat al mustaqim (jalan yang lurus)’?, bukankah sebagai muslim kita telah berada pada jalan yang lurus?, apakah berarti kita meragukan jalan yang sekarang kita tempuh dan kemungkinan kita berada dalam kesesatan? Setiap saat manusia berhadapan dengan bahaya penyimpangan dari jalan lurus ini hingga ia selalu mengulangi kalimat ‘tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus’. Sejatinya, yang lebih dituntut dan menjadi masalah lebih penting bukan hanya menyingkap jalan lurus dan berjalan diatasnya tapi bagaimana kita menjaga istiqamah (konsistensi) untuk tetap berjalan dan melanjutkan perjalanan diatasnya. Sesungguhnya Allah telah menarik perhatian kita supaya kita berusaha senantiasa terjaga dan selamat dari penyimpangan dan kesesatan setelah sebelumnya memperoleh petunjuk. Allah mengajarkan kepada kita untuk mengucapkan: “ Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami co...

DS009-IRASIONAL ATAU SUPRA RASIONAL?

3 Februari 2018 Kebanyakan orang membatasi perkara berdasar potensi nya untuk dipahami hanya ada dua : Rasional dan Irasional Rasional adalah perkara yang dapat diterima oleh akal sedangkan irasional yang ditolak oleh akal secara spontan. Hal ini merupakan bentuk kesombongan intelektual yang melahirkan kelompok filsafat perpaham materialis dengan menetapkan sesuatu itu berwujud jika eksperiment fisik menguatkan wujudnya, demikian sebaliknya. Mereka lupa bahwa perkara tidak hanya dibagi (qismat) dua saja karena sejatinya ada 3 : 1. Rasional, yaitu perkara yang akal manusia mampu menerima perwujudannya. Akal akan mengatakan YES 2. Irasional, yaitu perkara yang akal manusia 'menolak' perwujudannya, saat itu akal akan mengatakan NO 3. Supra rasional, yaitu perkara yang akal manusia 'belum mampu' menerima meskipun pada saat yang sama belum berhak menolak, saat itu akal hanya mampu mengatakan I DON'T KNOW Kitab langit diturunkan untuk memberi...

DS008-SAAT HAWA NAFSU KUASAI AKAL

2 Februari 2018 Pada awalnya, akal masih berfungsi dengan baik dan selalu memberikan opini kepada anda bahwa puasa adalah perbuatan baik karena itu sebaiknya berpuasa. Namun kadang nafsu berusaha menghalangi dan tidak mengijinkan anda berpuasa. Saat itulah Hawa akan mengalahkan dhamir (perasaan) dan mendorong anda untuk membatalkan puasa. Ketika hendak membatalkan, anda akan berfikir untuk mencari cara yang terbaik untuk mendapatkan makanan, memilih makanan yang anda suka serta mendpatkan tempat yang tersembunyi agar tidak diketahui orang. Di situlah akal mulai berperan lagi. Saat akal berkata kepada anda: “Berpuasalah!”, maka nafsu akan menyergah dengan keras: “Apa urusanmu?, engkau telah mengemukakan pendapatmu dan peranmu telah selesai sehingga engkau tidak boleh ikut campur. Tugasmu sekarang adalah mencari jalan untuk mendapatkan makanan dan berinovasi untuk memenuhi tuntutan syahwatku!” Akal hanya akan terdiam pada batasnya dan menjawab: “Baiklah, aku siap melayani” dan ...

DS007-MANAGEMENT HAWA NAFSU

31 Januari 2018 Mungkin kita sering mendengar istilah hawa nafsu tapi tahukah kita apa sebenarnya yang dmaksud dengan hawa nafsu? Secara harfiyah, Hawa berarti kecenderungan atau dorongan, sedangkan nafsu berarti diri atau sering juga disebut jiwa. Apakah hawa nafsu merupakan perkara yang baik dan menguntung ataukah perkara yang buruk yang merugikan...? Sebagai mukadimah, saya akan sampaikan 6 resources (sumber) yang diberikan Allah kepada manusia sebagai bekal untuk melangkah dalam kehidupan menuju kepada kesempurnaan: 1. Fitrah, sebagai sumber yang Allah tanamkan dalam diri manusia berupa kecenderungan menuju kepada-Nya serta mengenal-Nya. Fitrah juga melahirkan nilai-nilai akhlak mulia seperti kesetiaan, kasih sayang dan lain-lain. 2. Akal, sebagai pusat pengambil keputusan logis 3. Iradah/kehendak, menjamin kemerdekaan manusia dalam memilih apa yang ia inginkan (free will) 4. Perasaan (dhamir), pengadilan diri manusia yang akan menghukum jiwa manusia d...

DS006-JANGAN EGOIS DALAM DOA

عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم . مَن قضى لأخيهِ المؤمنِ حاجَةً * كانَ كمَنْ عَبدَ اللّه َ دَهرَهُ . الأمالي للطوسي 481/1051 . 29 Januari 2018 Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang memenuhi hajat saudaranya maka ia seperti orang yang beribadah kepada Allah sepanjang hidupnya" (Kitab Amali, Syeikh Thusi 1051-481) Saat kita berdoa, seringkali doa kita kehilangan kepedulian kepada orang lain. Kita banyak berdoa demi kepentingan kita tapi sedikit sekali doa yang kita panjatkan untuk saudara-saudara kita. Sedemikian kikirnya kita hingga seruan AMIN yang kita ucapkan punya tone yang berbeda antara saat kita berdoa untuk diri kita dan saat kita berdoa untuk orang lain. Belum lagi kalau kita lihat di WA atau social media yang lain, seringkali untuk mendoakan saka kita copas (copy-paste) atau kita sudah sediakan sebuah gambar untuk mendoakan orang lain. Mungkinkah hal itu terjadi pada doa-doa untuk diri kita?. Mengapa hal ini bisa terjadi? Untuk me...

DS005-MEKANISME IJABAH DOA

28 Januari2018 Pada awal hari yang penuh berkah ini, kita akan membahas mengenai DOA dan mekanisme mencapai DOA MAQBUL (diterima). Beberapa point penting sehubungan dengan doa harus kita pahami: 1 : Berdoa bukanlah meminta (meskipun lafadznya seperti meminta), karena 'meminta' hanya dilakukan terhadap pihak yang hanya memberi saat diminta. Sedangkan Allah selalu melimpahkan pemberian dan anugerah-Nya kepada kita bahkan sebelum kita meminta. Jika satu pihak selalu mencurahkan nikmat kepada kita tentu kita akan malu meminta sesuatu kepadanya. Jadi, apakah yang terbersit dalam hati kita saat berdoa kepada Allah yang maha memberi jika meminta adalah perbuatan tak pantas?. Sebenarnya Allah telah menjelaskan bagaimana mendapatkan nikmat-Nya dalam kadar yang sesuai, tidak kurang dan tidak berlebihan bagi kita dimana Allah berfirman: "JIKA KALIAN BERSYUKUR MAKA AKAN AKU TAMBAHKAN NIKMAT-KU BUAT KALIAN" . Jadi, jika kita ingin mendapatkan nikmat yang sesua...