Kita juga temukan bahwa diantara mereka ada yang menciptakan gerakan keilmuan, ada yang membimbing dengan pendidikan keimanan, peningkatan spiritualitas dan ada pula yang memusatkan perhatian pada pemenuhan hajat fakir miskin. Semua itu menjadi tradisi yang menonjol dalam perjalanan hidup mereka sesuai dengan jaman dimana mereka berada.
Karena itu kita harus membaca sirah Ahlul Bait secara tematis namun menyeluruh sehingga tidak terjerumus kedalam pengaruh informasi yang tidak jelas dan pemahaman yang cacat.
Munculnya berbagai bentuk peran dan sikap Ahlul Bait as., baik yang berhubungan dengan masalah politik maupun sosial yang mengiringi perjalanan mereka adalah fakta sejarah yang tidak mungkin dipungkiri. Berlaku dan tidaknya suatu peran atau posisi pada masa tertentu akan memberikan bentuk praktis yang berbeda. Variasi itu merupakan hasil identifikasi kasus demi menentukan sikap yang terbaik dan paling sesuai. Jadi, hasil dari identifikasi kasus akan berpengaruh kepada pengambilan sikap dalam menghadapinya.
Dengan demikian semua pihak
yang mempelajari perjalanan Ahlul Bait as. atau berbagai warisan agama secara
umum, harus belajar bahwa keberhasilan dalam menemukan alasan yang menguatkan
pendapatnya bukan sebuah pembenaran untuk tindakan merendahkan pihak lain yang
masih berada dalam koridor prinsip dasar yang sama, karena kadang perbedaan
tersebut hanya bersifat parsial dan kondisional.
Jadi, perbedaan praktek
perjuangan Ahlul Bait tidak berhubungan dengan revolusi perlawanan atau jalan
damai, karena kedua bentuk perjuangan itu memiliki landasan dalam agama dan
merupakan bagian dari tradisi Ahlul Bait as. Perbedaan itu semata-mata
hanya ijtihad dalam pengambilan sikap saat berhadapan dengan
kondisi tertentu.
No comments:
Post a comment