Skip to main content

DS047-KHADIJAH MENGHADAP ALLAH DENGAN DUA LEMBAR KAFAN

Semua kaum muslimin sepakat bahwa keberadaan Ummulmukminin Khadijah ra. memberikan pengaruh yang besar bagi keberhasilan dan kesinambungan dakwah Rasulullah saw. dalam menyerukan suara Islam di kalangan masyarakat Jahiliyah melakukan banyak intimidasi dan embargo di segala aspek kehidupan beliau. 
Selain Abu Thalib, sang paman, Nabi Muhammad selalu mendapatkan dukungan spirit dan materiel dari sosol wanita tangguh ini, sehingga kepergian Khadijah merupakan salah satu dari ahzan (peristiwa-peristiwa yang menyedihkan) dalam kehidupan Rasulullah saw.

Dalam posting singkat ini. saya ingin mengangkat sebuah potongan kisah memilukan yang menggambarkan betapa Rasulullah saw. sangat mencintai Khadijah hingga akhir hayatnya dan demikian sebaliknya. Riwayat ini juga memberikan gambaran betapa wanita mulia ini memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah dan Rasul-Nya.

Ketika sakit Khadijah ra. semakin parah, ia berkata kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, mohon dengarkan beberapa wasiatku ini :

1. Aku tahu bahwa aku telah lalai melakukan kewajibanku terhadapmu maka maafkan aku, wahai Rasulullah!
Rasul segera berkat: Sama sekali tidak, engkau tidak pernah lalai, engkau selalu pada puncak perjuangan, engkau telah teramat kuletihkan di rumahku, hartamu telah kau hasbiskan di jalan Allah

2. Aku berwasiat akan ini (sambil mengisyaratkan ke arah Fatimah) karena ia akan menjadi yatim dan terasing sepeninggalku. Jangan ada seorangpun dari wanita Quraisy yang menyakitinya, jangan sampai ada diantara mereka yang menamparnya, jangan sampai ada diantara mereka yang berteriak di depannya dan jangan ada yang menampakkan keburukan kepadanya!

3. Sesungguhnya aku takut terhadap alam kubur, maka aku ingin kau berikan jubahmu yang kau kenakan saat wahyu turun kepadamu dan kafani aku dengannya!

Maka Nabi segera meletakkan jubah beliau pada Khadijah dan nampak ia merasa sangat bahagia.

Setelah Khadijah wafat, Rasulullah memandikan dan merawat jenazahnya. Ketika Nabi hendak mengkafani dengan jubahnya sebagaimana diwasiatkan, tiba-tiba Jibril turun seraya berkata: 

Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah menyampaikan salam keagungan bagimu seraya berfirman: "Wahai Muhammad, sesungguhnya kafan Khadijah adalah urusan Kami karena ia telah korbankan hartanya di jalan Kami!"

Maka Jibril datang dengan membawa kafan seraya berkata: Wahai Rasulullah, inilah kafan Khadijah. Ini salah satu dari kafan-kafan surga yang dihadiahkan Allah kepadanya.

Maka Rasulullah mengkafani Khadijah dengan jubahnya dilanjutkan dengan kafan surgawi itu. Maka Khadijah menghadap Allah dengan mengenakan dua helai kafan.

(malam 10 Ramadhan, memperingati wafat Ummulmukminin Khadijah Al Kubra ra.)

Comments

Popular posts from this blog

Sastro dan bom demi bidadari (Ustadz Rakhmat Hidayat)

Sastro yang lugu terlihat sedang memijat-mijt kepalanya yang sudah mulai dihiasi dengan beberapa helai uban mengkilat. Dari usianya yang masih terbilang muda pastinya uban itu bukan sinyal pertambahan usia tapi bekas deraan nestapa dan hujaman belati hidup yang selalu 'tidak adil' terhadapnya. Beberapa menit sebelumnya, Sastro menyaksikan sebuah tayangan berita di sebuah TV swasta (yang tidak ingin disebut namanya) yang mengupas masalah ritual bomb bunuh diri yang dilakukan oleh kalangan garis keras yang katanya pemeluk Islam itu.

JANGAN (MAU) JADI TUHAN !

Sepertinya kegilaan di negeri ini kian merajalela dan berangsur tapi pasti tatanan santun masyarakatnya mulai berubah dan bergeser menuju kondisi yang sangat menakutkan. Negeri ini mulai dipenuhi manusia-manusia yang kehilangan kemanusiaannya. Persekusi di sini, intimidasi di sana dan kezaliman 'syar'i' semakin menjadi. Kaum dhu'afa pikir yang terbuai propaganda surga atau kaum teraniaya yang menolak dengan logikanya menjadi dua kubu yang berseteru. Bagai gayung bersambut, masing-masing kubu menjadikan media sosial sebagai senapan mesin penghalau lawan. Masyarakat awam sekali lagi menjadi korban tarik-menarik kepentingan syetan.

AL QURAN DAN BANI ISRAIL

             Barangkali nama Bani Israil, adalah nama sebuah kaum yang sangat akrab di telinga kita. Bani Israil berasal dari kata bani (anak-anak keturunan) dan Israil yaitu nama lain Nabi Ya’qub. Kata Israil sendiri berasal dari kata isra (hamba) dan iil (Allah) atau dalam bahasa Arab sama dengan Abdullah . Begitu banyak ayat al quran yang menceritakan sepak terjang mereka terutama dalam memperlakukan perintah Tuhan serta para utusan-Nya. Saking viralnya informasi tentang kaum yang satu ini hingga kita patut bertanya : “Mengapa Allah memasukkan begitu banyak kisah hidup mereka dalam kitab Muhammad saw?”.”Apakah hikmah Al Quran memasukkan kisah hidup kaum terdahulu dalam banyak ayat-ayat yang turun kepada kita umat Muhammad?”.