Saat itu, hari Selasa tanggal 3 bulan Sya’ban, Rasulullah saw. menerima sebuah anugerah yang sangat membahagiakan hatinya yaitu kelahiran seorang cucu dar puteri tercinta, Fatimah Az Zahra as. Dinamakannya anak itu Husein. Namun kegembiraan Rasulullah tidak berlangsung lama karena sesaat stelah itu, Jibril datang memberitahukan tentang satu perkara besar yang akan menimpa cucu tercintanya itu. Ketika Husein baru dilahirkan, seperti layaknya orang tua, Rasulullah membacakan adzan pada telinga kanannya dan beliau tersenyum bahagia, akan tetapi saat membacakan iqamat pada telinga kirinya beliau menangis. Para sahabat dan keluarga bertanya : “ Apakah yang meyebabkan anda sebentar tersenyum dan sebentar menangis ?”, Rasul menjawab : “ Aku tersenyum karena anakku ini akan menjadi seorang pemimpin dan aku menangis karena ia akan mati secara mengenaskan di tangan umatku sendiri ”.