Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2018

DS039-SIAPAKAH YANG DISEBUT UMAT MUHAMMAD SAW.?

Sebagimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad saw. diutus sebagai rahmat (kasih sayang) bagi segenap alam semesta. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang siapa yang disebut umat Nabi Muhammad, apakah seluruh penduduk alam semesta ini baik kafir maupun yang berserah diri sebagaimana dhahir ayat diatas?, apakah ada klasifikasi dan filter bagi satu umat untuk dianggap umat Nabi akhir jaman itu? Sejatinya Allah telah mengutus Nabi Muhammad sebagai penyeru kepada-Nya bagi segenap semesta. Hal ini menjadikan semua penduduk semesta adalah umat Muhammad saw. tidak memandang bangsa, suku, agama dan keimanannya. Inilah yang disebut umat Muhammad secara takwini (merupakan ketentuan dan bukan pilihan). Dengan pengertian ini maka Abu Lahab, Abu Jahal, bahkan seluruh musuh Allah adalah umat Muhammad. Tidak ubahnya seperti hubungan anak dan bapaknya yang merupakan ketentuan takwini dimana seorang anak tidak punya alternatif untuk memilih bapak yang ia kehendaki. Karenanya, hukum takwini tid...

DS038-TAQWA SYARIAT DAN TAQWA TARIKAT

Syeikh Anshari ra. adalah seorang marji’ besar pada jamannya. Beliau dikenal sebagai orang yang teliti dalam segala sesuatu. Syeikh Anshari memiliki seorang saudara bernama Manshur yang hidup dalam kekurangan dan kemiskinan yang menghimpit Syeikh Anshari   memberikan kepada saudaranya itu bantuan dengan kadar yang sama dengan bantuan yang diberikan kepada orang lain.  Mengetahui hal itu, suatu hari, ibu beliau datang menemui beliau dan berkata: “Manshur, saudaramu, adalah orang yang sangat miskin, berikanlah kepadanya lebih banyak (dari orang lain)!”.  Syeikh Anshari menjawab: “Wahai ibu, di akhirat nanti, saya tidak punya jawaban di hadapan Allah seandainya aku memberinya lebih dari orang lain. Jika ibu memiliki jawaban di hadapan Allah, maka ambillah kunci ini dan berikan kepadanya sesuai keinginan ibu”. Ibu Syeikh Anshari yang juga memiliki sifat wara’ dan takut kepada Allah itu berfikir sejenak dan berkata: “Tidak, aku juga tidak memiliki jawaban jika ...

DS037-MAKNA SEBUAH KESEMPURNAAN

Suatu hari seorang murid meminta kepada gurunya agar ditunjukkan jalan menuju kesempurnaan. Sang guru memerintahkan murid tersebut untuk berjalan melewati sebuah taman di sekitar tempat itu dan memberinya perintah agar si murid memetikkan untuknya setangkai bunga yang paling indah di taman itu tapi dengan syarat si murid harus melanjutkan perjalanannya dan tidak boleh kembali ke belakang. Perintah itu segera dilaksanakan dengan penuh semangat hingga ia sampai di taman yang dimaksud. Sesampai disana, si berjalan dengan arah memotong taman itu. Sesampai di salah satu bagian taman, ia melihat setangkai bunga yang sangat indah. Tentu saja hal itu sangat membahagiakannya. Tatkala ia ingin memetiknya ia berfikir: “Bunga ini memang indah tapi jangan-jangan bunga di depan sana lebih indah lagi”. Ia pun mengurungkan niat untuk memetik bunga indah itu dan melanjutkan berjalan hingga ke tengah bagian taman. Di sana ia menemukan bunga yang indah dengan warna yang menggoda untuk dipetik. Kembali ...

DS036-SEKILAS MEDSOS

Dalam Islam, tidak ada larangan untuk aktif di media sosial, bahkan menjadi sesuatu yang dianjurkan ketika hal itu dijadikan sebagai sarana untuk saling mengenal demi memahami perbedaan (bukan menyamakan perbedaan). “…dan kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (saling mengisi)”. Dalam hal ini, sosial media yang sering disingkat medsos ini menjadi sebuah sarana pemaparan pemikiran yang memungkinkan setiap orang mendapatkan informasi dengan cepat melalui interaksi berbasis online ini. Medsos juga bisa menjadi sarana dakwah menuju kebaikan dengan cara menebarkan nasehat kebaikan sehingga, dengan cakupan audience yang nyaris tak berbatas ini, efektifitasnya akan lebih tinggi dan menekan biaya produksi. Dengan kata lain, tidak ada yang salah dengan medsos bahkan fasilitas interakasi ini sangat potensial untuk menyumbang banyak kebaikan dan manfaat bagi penggunanya. Sebagaimana medsos berpotensi menebar kebaikan namun ia juga berpo...

DS035-LIMA MACAM MANUSIA YANG HARUS DIJAUHI

Dalam kehidupan, mau atau tidak, kita selalu berhadapan dengan banyak orang dengan berbagai sifat dan karakter. Kondisi seperti ini menuntut kejelian dan kewaspadaan kita agar terhindar dari pergaulan yang menjerumuskan kita kedalam kehancuran. Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai 5 manusia yang harus dihindari menurut wasiat Imam Ali Zainal Abidin as. kepada puteranya, Imam Baqir as. dalam wasiat itu Imam Zaunal Abidin berkata: “Wahai anakku, lihatlah lima macam manusia dan janganlah kamu bergaul,berbicara dan menjadikannya teman seperjalanan”, “Siapakah mereka?”, Tanya Imam Baqir. Imam Zainal Abidin berkata: 1.       Jangalah bergaul dengan tukang bohong karena ia tidak ubahnya fatamorgana, yang jauh terasa dekat dan yang dekat terasa jauh. 2.       Janganlah bergaul dengan orang fasik karena ia akan rela menjual dirimu demi sesuap makanan atau lebih murah dari itu. 3.       Janganlah b...

DS034- RUMAHKU SURGAKU

Mungkin kita sering mendengar pepatah yang mengatakan baiti jannati (rumahku adalah surgaku) yang berarti rumah adalah tempat yang berisi kenikmatan tiada tara. Tapi apakah kita tahu mengapa rumah kita adalah surga kita. Ayo kita coba bahas dan cari tahu alasannya. Ada 3 wujud yang sering disebutkan dalam masalah surga : 1.       Allah 'Azza Wa Jalla yang mewakili kebijaksanaan dalam kealiman ( 'alimun hakim ) 2.       Malaikat yang mewakili ketaatan dalam amanat ( Mutha'un tsamma amiin ) 3.       Hamba-hamba yang shalih mewakili keshalihan ( Ash Shalihun ) Barangkali tidak berlebihan apabila kita membuat analogi dalam keluarga bahwa ketiganya bisa diwakili oleh wujud: 1.       Suami. Seorang ayah harus memiliki sifat jalaliyah yaitu sifat yang bersumber dari nilai-nilai kekuatan, ketegasan, ketabahan dan semua sifat maskulin karena ia harus bertanggung jawab atas p...

DS033-DOSA MUHAQQAR

Manusia seringkali membagi dosa menjadi 2 yaitu: dosa besar dan dosa kecil. Sehingga kita cenderung takut melakukan dosa besar dan dengan tenangnya melakukan dan mengulangi dosa-dosa yang (kita anggap) kecil. Dalam hal ini Imam Ali berkata: أشدّ الذنوب (عند الله) ذنب استهان به راكبه [1]   أشدّ الذنوب ما استخفّ به صاحبه " [2] dosa yang paling berat adalah dosa yang diremehkan oleh pelakunya Meremehkan dosa akan mendorong kita untuk mengulangi dosa-dosa itu. Semakin dosa sering dilakukan maka dosa itu menjadi kebiasaan yang tidak membebani dan bahkan menyenangkan. Ketahuilah bahwa jiwa manusia seperti papan tulis. Jika jiwa kita adalah papan berwarna putih, maka noda hitam yang kecilpun akan segera tampak. Artinya jika jiwa bersih, maka dosa kecilpun akan selalu terasa mengganggu jiwa. Sementara amalan kita tidak menjadikan kita sombong karena noda putih (amal kebaikan) tidak akan nampak di papan putih. Sebaliknya, saat seluruh noda menutupinya dan papan putih kini te...