DS021-MENGGAPAI KEKASIH


Kita semua pasti mendambakan mendapatkan curahan kasih sayang Allah yang dengannya kita akan menemukan kebahagiaan sejati. Bukan hanya kebahagiaan semu yang menipu dan melahirkan kesengsaraan yang berkepanjangan.

Kita juga pasti meyakini bahwa Allah selalu memperlakukan hamba-Nya yang taat dengan rahmat dan kasih sayang. Itulah kenapa kita selalu memulai segala sesuatu dengan basmalah seraya berharap agar setiap yang kita lakukan terlaksana dengan kasih dan kemurahan-Nya. Dengan zikir kasih tersebut, kita mendambakan keberhasilan yang penuh berkah bagi setiap usaha kita karena kita yakin bahwa keberhasilan yang kita capai karena kasih-Nya yang menghargai usaha kita. Karena itulah Allah sering diseru dengan syakuur (yang maha berterima kasih)

Tahukah anda rahmat dan kasih Allah teragung yang diberikan kepada kita…?

Ya, rahmat terbesar itu adalah diutusnya Nabi Muhammad saw. untuk membimbing kita keluar dari kegelapan dan kebahagiaan semu.
Bukankah Allah berfirman: "Dan tiada Kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai kasih sayang bagi seluruh alam"?.

Akan tetapi tahukah kita apa yang harus dilakukan demi menjadi hamba yang layak untuk meraih kasih dan sayang-Nya melalui Nabi Muhammad saw.?. Dalam tulisan singkat ini kita akan membahas beberapa hal yang merupakan kewajiban yang harus dilakukan agar kita layak mendapatkan rahmat kenabian itu:

1. Membuktikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad. Barangkali ada beberapa hal yang bias dilakukan sevagai wujud kecintaan seorang mukmin kepada Nabi Muhammad saw. :

a.         Banyak mengingat beliau, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits: man ahabba syai-an aktsara dzikrahu (barangsiapa mencintai sesuatu pasti ia akan benyak mengingatnya). Salah satu cara paling nyata dalam mengingat beliau adalah dengan memperbanyak salam dan shalawat kepada beliau dan Ahlul Bait dalam setiap keadaan. Seakan kita bertekad sertakan beliau dalam aktifitas yang kita lakukan. Innallaha wa malaa-ikatahu yushalluun ‘alan nabiyy ya ayyuhalladziina aamanuu shallu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa…
b.         Mencintai keluarga Nabi yang merupakan warisan beliau dan pusaka bagi umat ini sepeninggalnya. Nabi bersabda: “Aku tinggalkan bagi kalian dua pusaka agung, Kitab Allah dan Ahlul Baitku…”. Pepatah Arab mengatakan: hubbub syai-in hubbub lawaazimihi (Mencintai sesuatu harus diikuti dengan kecintaan kepada perkara2 yang berhubungan dengannya).
Kalau kita mencintai Allah, maka kita harus mencintai masjid sebagai rumah-Nya, kaum muslimin sebagai kaekasih-kekasih-Nya, ibadah sebagai kemesraan dengan-Nya dan sebagainya.
c.         Berziarah kepada Nabi sebagai bentuk ungkapan rindu dan cinta kita. Nabi bersabda: man zaarani ba’da wafaatii Kaman zaaranii fii hayaatii (barangsiapa berziarah kepadaku setelah aku wafat maka ia seperti mengunjungiku saat aku masih hidup). Pepatah Arab mengatakan tabiibul quluubi liqaa-ul mahbuubi (obat hati adalah menemui kekasih). Dalam setiap shalat yang kita lakukan juga terselip ziarah kepada beliau yaitu saat kita membaca: Assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh (salam, rahmat dan berkah Allah senantiasi terlimpah bagimu, wahai Nabi)

2. Menaati setiap hukum yang dibawa oleh Nabi dengan penuh keikhlasan dan keimanan sebagai panduan hidup menuju kebahagiaan hakiki serta tidak gegabah merubah hukum-hukum itu sesuai keinginan pribadi maupun golongan, sebagaimana yang banyak kita dapati akhir-akhir ini. ‘HALALU MUHAMMAD HALALUN ILAA YAUMIL QIYAMAH WA HARAAMUHU HARAAMUN ILAA YAUMIL QIYAAMAH (yang dihalalkan Muhammad adalah halal hingga hari kiamat dan yang diharamkan adalah haram hingga hari kiamat)
Allah juga berfirman: “Tidaklah pantas bagi mukmin laki-laki maupun perempuan jika Allah dan Rasul-Nya telah menentukan sebuah urusan maka mereka memilih selainnya”.
Dalam ayat lain: “Katakanlah (wahai Muhammad) kepada mereka, jika kalian memang mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian”.

3. Ikut serta menebarkan kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya dengan meniru kepedulian Nabi Muhammad saw. kepada umatnya.
Bukankah Allah berfirman: “Celakalah  orang yang shalat……….yang tidak membantu orang yang membutuhkan”.
CINTAILAH YANG DI BUMI NISCAYA ENGKAU AKAN DICINTAI YANG DI LANGIT

4. Banyak merenung dan bertafakur tentang diri kita serta berusaha memahami segala kekurangan kita di hadapan Allah yang maha sempurna.
Imam Ali berkata: “Allah akan menurunkan rahmat-Nya kepada siapapun yang memikirkan tentang dirinya: DARIMANAKAH DIA BERASAL, DIMANAKAH DIA BERADA dan AKAN KEMANAKAH KESUDAHANNYA

Barangkali itulah beberapa hal yang bias dilakukan sebagai bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad saw. dengan harapan semoga kita menjadi golongan yang layak mendapatkan rahmat Allah tertinggi yaitu syafaat Muhammad saw. dan tentunya syafaat Ahlul Bait Nabi as.
Saya yakin masih banyak hal lain yang harus kita lakukan demi mendapatkan rahmat itu tapi jika kita bersedia melaksanakannya secara istiqamah dan ikhlas, insyallah, selalu ada kebaikan dalam setiap harapan.

No comments

Powered by Blogger.