DS003-MANA YANG LEBIH TINGGI?
27 Januari 2018
Pasti kita akan merasa
kebingungan untuk menjawabnya.
Jika kita menjawab:
"WUDHU" bukankah shalat adalah amalan pertama yang akan ditanya oleh
Allah, jika ia baik maka baik pula semua amalan dan jika buruk maka buruk semua
amal lainnya....
Namun jika kita
menjawab: "SHALAT" bukankah shalat tidak akan sah tanpa wudhu yang
benar dan sah.
Jadi mana yang lebih
utama? Wudhu atau shalatkah?
Keadaan seperti ini
sering kita alami dalam kehidupan dimana kita membandingkan nilai satu ibadah
dengan ibadah yang lain.
Untuk itu jangan sekali-kali
kita membandingkan nilai satu amalan dengan amalan yang lain karena semua
amalan yang ditujukan kepada Allah yang maha agung adalah adalah yang paling
bernilai, berlawanan dengan amalan yang dipersembahkan kepada selain Allah...
Jika kita terbiasa membanding-bandingkan
satu amalan dengan yang lain maka kita sangat berpotensi terjerumus ke dalam
qiyas yang tidak logis. Apalgi fikih yang memang berlandaskan nilai ta’abbud
(penghambaan)
Jika kita hendak
bermain qiyas maka jawablah pertanyaan dibawah ini:
Mana yang lebih tinggi
nilainya: amalan wajib atau sunnah?
Atau dengan bahasa
yang lebih gampang sebagai pendekatan, lebih besar mana pahala melakukan amalan
wajib karena memang diwajibkan....atau
amalan sunnah yang kita tidak wajib melakukan tapi dengan sukarela kita
melakukan...?
Jangan pernah menilai
besar kecil dosa dari jenis dosa yang dilakukan tapi lihatlah kepada siapa kita
berdosa...
Boleh jadi kita
membagi dosa: BESAR dan KECIL akan tetapi saat kita melihat Allah yang maha pengasih
dan penyayang terhadap hambaNya maka setiap dosa adalah dosa besar karena Allah
Maha Besar dan Agung...
Demikian halnya dengan
ibadah dan ketaatan....semua ibadah adalah agung jika ditujukan sebagai
keikhlasan terhadap qadha-Nya...sehingga kita tidak berhak membeda-bedakan satu
ibadah dengan ibadah yang lain. Shalat dan taklim (majlis ilmu) memiliki
kemuliaan yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain....
Mengapa kita melakukan
shalat dan tidak pergi taklim...?, karena bagi kita shalat lebih mulia dari
taklim....padahal shalat yang kita lakukan akan sia-sia tanpa makrifat dan ilmu
sedangkan ilmu dicapai (salah satunya) dengan wasilah majlis taklim....
Kecuali antum punya
ilmu Laduni......wassalam